Hubungan Teori Darwin dengan Nazisme Fasisme dan Komunisme
Darwinisme
muncul abad 19 sebagai penghidupan kembali sebuah mitos ilmu yang telah
ada sejak peradaban Sumeria dan Yunani Kuno, oleh seorang ahli biologi
amatir Charles Darwin. Sejak kemunculannya Darwinisme menjadi landasan
berpijak ilmiah bagi semua ideologi-ideologi yang membawa bencana bagi
umat manusia.
Selanjutnya
teori evolusi atau Darwinisme tidak terbatas hanya pada bidang biologi
dan paleontologi, tetapi merambah pada bidang-bidang sosial, sejarah,
politik dan mempengaruhi berbagai sisi kehidupan.
Oleh
karena sejumlah pernyataan-pernyataan khusus Darwinisme mendukung
sejumlah aliran pemikiran yang di masa itu sedang tumbuh dan berkembang,
Darwinisme mendapat dukungan luas dari kalangan ini. Orang-orang
berusaha menerapkan keyakinan bahwa terdapat “peperangan (perjuangan)
untuk mempertahankan hidup” pada mahluk hidup di alam. Oleh sebab itu,
ide bahwa “yang kuat tetap hidup dan yang lemah akan musnah” mulai
diterapkan juga pada manusia dan kehidupan manusia dalam bermasyarakat.
Justifikasi ilmiah Darwinisme inilah yang kemudian digunakan oleh :
1. Nazisme (Hitler)
Nazisme
lahir di tengah-tengah kekacauan di Jerman yang kalah dalam perang
dunia I. Pemimpin partai Nazi adalah seorang agresif yang sangat benci
agama-agama samawi bernama Adolf Hitler. Rasisme adalah cara pandang
Hitler, dan ia percaya bahwa ras Arya, komponen utama bangsa Jerman,
lebih tinggi dibanding ras-ras lain dan wajib memimpin mereka. Ia
memimpikan bangsa Arya akan membangun imperium yang akan bertahan selama
1000 tahun.
Landasan
berpijak ilmiah teori rasis Hitler adalah teori evolusi Darwin. Tokoh
yang sangat mempengaruhi pemikiran Hitler adalah seorang sejarawan rasis
Jerman Heinrich von Treitschke, sosok yang sangat terpengaruhi oleh
teori evolusi Darwin dan mendasarkan pandangan rasisnya pada Darwinisme.
Ia berpendapat, “Bangsa-bangsa hanya akan maju melalui kompetisi sengit
sebagaimana pendapat Darwin tentang kemampuan individu yang kuat untuk
tetap bertahan hidup,” dan menyatakan bahwa ini berarti peperangan
panjang yang tak terelakkan. Ia berpandangan bahwa, “Penaklukan dengan
pedang adalah cara untuk membangun peradaban dari kebiadaban dan ilmu
pengetahuan dari kebodohan.” Ia berpandangan bahwa: “Ras-ras kuning
tidak memahami seni dan kebebasan politik. Sudah menjadi takdir ras-ras
hitam untuk melayani bangsa kulit putih dan sebagai sasaran kebencian
orang kulit putih untuk selama-lamanya”
Ketika
Hitler membangun teorinya, ia mendapatkan inspirasi dari Darwin,
khususnya pemikiran Darwin tentang perjuangan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup. Bukunya yang terkenal diberi judul Mein Kampf
(“Perjuagan Saya”) terinspirasi dari perjuangan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup ini. Sebagaimana Darwin, Hitler memberikan status
kera pada ras-ras non-Eropa, dan mengatakan, “Hapuskan ras Jerman Nordik
dan tidak ada yang tersisa kecuali tarian para kera.”
Sekutu
Hitler di Eropa adalah Mussolini (Italia) dan Franco (Spanyol).
Mussolini adalah Darwinis tulen yang menjadikan kapak sebagai simbol
Fasisme dan Partai Fasis, sebab kapak adalah simbol peperangan,
kekerasan, kematian dan pembantaian. Pada tahun 1935 ia menjajah
Ethiopia dan berhasil memusnahkan 15000 orang hingga tahun 1941. Selain
mendukung dan membenarkan pendudukannya atas Ethiopia dengan pendapat
Darwin yang rasialis, Mussolini berpendapat bahwa Ethiopia adalah bangsa
inferior (kelas rendah) sebab mereka adalah ras hitam; dan diperintah
oleh ras superior seperti bangsa Italia merupakan sebuah kehormatan bagi
bangsa Ethiopia. Libia pun tidak lepas dari kolonialisme Mussolini,
dimana sekitar 1.5 juta kaum Muslimin terbunuh.
2. Komunisme
Ideologi
yang mengakibatkan malapetaka yang paling dasyat bagi kemanusiaan di
abad yang baru saja kita tinggalkan adalah Komunisme. Komunisme, yang
mencapai puncak sejarahnya oleh dua tokoh filsuf Jerman Karl Marx dan
Friedrich Engels di abad 19, menumpahkan darah lebih banyak dibanding
kaum Nazi dan imperialis. Dua orang ini adalah tokoh ateis tulen yang
sangat membenci agama.
Lenin
adalah sosok yang menjadikan proyek revolusi Komunis Karl Marx
terealisasi melalui revolusi Bolshevik yang berhasil menggulingkan Tsar
Rusia melalui kudeta bersenjata di bulan Oktober 1917. Setelah itu,
Rusia menjadi ajang perang saudara antara kaum Komunis dan para
pendukung Tsar Rusia selama sekitar tiga tahun. Tak berbeda dengan
pendahulunya, Lenin adalah pengagum Darwinisme dan mengatakan, “Darwin
telah membungkam kepercayaan bahwa spesies hewan dan tumbuhan tidak
memiliki kaitan satu sama lain, kecuali secara kebetulan, dan bahwa
mereka diciptakan oleh Tuhan, dan oleh karenanya tidak bisa mengalami
perubahan.”
Trotsky
boleh dibilang arsitektur paling penting dalam revolusi Bolshevik
setelah Lenin. Ia pun tak lepas dari kekagumannya kepada Darwin,
“Penemuan Darwin adalah kemenangan terbesar dialektika di segala aspek
kehidupan”.
Setelah
kematian Lenin di tahun 1924, Stalin, yang dianggap sebagai diktator
paling berdarah-darah dalam sejarah dunia, menaiki tahta Partai Komunis.
Di tangan Stalin, Komunisme tampak jelas sebagai sistem ideologi yang
paling sadis. Sekitar 20 juta manusia tak berdosa mati di masa
pemerintahan tangan besinya. Para sejarawan mengungkapkan bahwa
kebrutalan ini memberikan kebahagiaan tersendiri baginya. Ia sangat
bahagia ketika duduk di mejanya di Kremlin sambil membaca dengan seksama
orang-orang yang mati di kamp-kamp konsentrasi ataupun yang telah tewas
dieksekusi.
Hal
yang menjadikannya jagal biadab adalah filsafat materialis yang
diyakininya. Dalam perkataan Stalin sendiri, dasar berpijak utama
filsafatnya adalah teori evolusi Darwin. Ia menjelaskan betapa
pentingnya ia memegang pemikiran Darwin: “Tiga hal yang kita lakukan
untuk menghormati akal para pelajar seminari kita. Kita harus ajarkan
kepada mereka usia bumi, asal-muasal bumi, dan ajaran-ajaran Darwin.”
Satu
lagi rejim komunis yang menjadikan Darwinisme sebagai pijakan ilmiah
telah didirikan di China. Para pendukung komunis di bawah pimpinan Mao
Tse Tung memegang kendali kekuasaan pada tahun 1949 setelah perang
saudara yang berkepanjangan. Mao mendirikan rejim yang kejam dan opresif
sebagaimana sekutunya, Stalin. Mao secara terang-terangan mengumumkan
landasan filosofis sistem yang dibangunnya dengan mengatakan,
“Sosialisme China dibangun di atas Darwin dan teori evolusi.”
3. Fasisme
Fasisme
dikenal sebagai ideologi yang lahir dan berkembang subur pada abad
ke-20. Ia menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada permulaan Perang
Dunia I, dengan berkuasanya rezim fasis di Jerman dan Italia pada
khususnya, tetapi juga di negara-negara seperti Yunani, Spanyol, dan
Jepang, di mana rakyat sangat menderita oleh cara-cara pemerintah yang
penuh kekerasan. Berhadapan dengan tekanan dan kekerasan ini, mereka
hanya dapat gemetar ketakutan. Diktator fasis dan pemerintahannya yang
memimpin sistem semacam itu di mana kekuatan yang brutal, agresi,
pertumpahan darah, dan kekerasan menjadi hukum mengirimkan gelombang
teror ke seluruh rakyat melalui polisi rahasia dan milisi fasis mereka,
yang melumpuhkan rakyat dengan rasa takut. Lebih jauh lagi, pemerintahan
fasis diterapkan dalam hampir semua tingkatan kemasyarakatan, dari
pendidikan hingga budaya, agama hingga seni, struktur pemerintah hingga
sistem militer, dan dari organisasi politik hingga kehidupan pribadi
rakyatnya. Pada akhirnya, Perang Dunia II, yang dimulai oleh kaum fasis,
merupakan salah satu malapetaka terbesar dalam sejarah umat manusia,
yang merenggut nyawa 55 juta orang.
Namun,
Darwinisme, yang menyatakan klaim-klaim seperti “manusia adalah hewan
yang telah berkembang sempurna”, “beberapa ras telah tertinggal dalam
proses evolusi”, dan “melalui seleksi alam, yang kuat akan bertahan dan
yang lemah tersingkir”, telah menjadi sumber bagi banyak ideologi
berbahaya sepanjang abad ke-20, terutama fasisme. Oleh karena itu,
sebagaimana yang akan kita bahas lebih rinci, Darwinisme bertanggung
jawab atas banyak penindasan dan kekerasan.
sumber : http://choanime.blogspot.com/2011/02/hubungan-teori-darwin-dengan-nazisme.html
0 Response to "Hubungan Teori Darwin dengan Nazisme Fasisme dan Komunisme "
Posting Komentar