PENGERTIAN BUDAYA

Kebudayaan atau yang kita sebut peradaban adalah suatu pemahaman yang meliputi; pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum, adat-istiadat yang diperoleh dari anggota masyarakat. (taylor: 1997).
Pendapat umum, sesuatu yang baik dan berharga dalam kehidupan bermasyarakat (Bakker: 1984). Pola tingkah laku yang mantab meliputi; pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diwujudkan oleh symbol-simbol pada pencapaian tersendiri dari kelompok mansusia yang bersifat universal (Koeber ‘d’ Kluchon : 1950).
Konsep kebudayaan.
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “budhaya” atau “Bodhi” yang berarti budi atau akal. Budaya dapat dipisah dengan kata majemuk “budhi” dan “dhaya” yang berupa, cita, rasa, karsa dan karya (Kuncoro Ningrat : 1980). Dimensi wujud kebudayaan yaitu; gagasan, konsep, pemikiran manusia. Wujud ini disebut kebudayaan yang bersifat abstrak.
Dimensi aktifitas disebut juga system social, berupa aktifitas manusia yang saling berinteraksi. Sifat konkrit dapat diamati atau diobservasi.
Unsur-unsur budaya
A. Peraturan dan Perlengkapan Hidup Manusia (pakaian, perumahan, transportasi), dan sebagainya.
B.     Mata Pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi ( pertanian, peternakan, system produksi).
C.     Sistem Kemasyarakatan ( system kemasyarakatan, orpol, system hokum dan lain-lain).
D.    Bahasa (secara lisan maupun tulisan).
E.     Kesenian (seni rupa, suara, gerak, pahat, dan lain-lain).
Jenis Budaya di Indonesia
A.    Kebudayaan Modern
Kebudayaan ini biasanya berasal dari manca Negara yang datang ke Indonesia merupakan budaya atau kesienian import. Seperti, ekting, penampilan dan kemampuan menggerakkan diri didasari sifat komersial. Budaya modern lebih mengesampingkan norma, gaya menjadi idola masyarakat dan merupakan target sasaran, contoh: film, music jazz dll.
B.     Kebudayaan Tradisional
Bersumber dari daerah setempat. Penampilan mengutamakan norma yang mengedepankan intuisi bahkan bersifat bimbang.
C.     Petunjuk tentang Kehidupan manusia kebudayaan tradisional yang kurang mengutamakan komersial dan sering dilandasi dengan sifat kekeluargaan. Contoh, kethoprak, wayang orang, ludrug, keroncong dan lain-lain.
1.      Budaya campuran pada hakikatnya merupakan campuran budaya modern dengan kebudayaan tradisional yang berkembanga dengan cara asimilasi atau difusi. Kebudayaan tradisional sudah memperhitungkan komersial tapi sudah mengindahkan norma dan adat setempat. Contoh, music dangdut, orkes gambus dan campursari.
Perubahan Kebudayaan
Kebudayaan berubah dengan cara:
  1. Difusi: adalah penyebaran unsur kebudayaan dalam masyarakat ke masyarakat lain antar individu, antar keluarga atau antar golongan. Difusi ini dapat menyebar dengan dua cara:
a.       “Penetration Pacifiqua” yaitu masuknya unsur kebudayaan dari masyarakat ke masyarakat lain tanpa adanya paksaan. Contoh: listrik masuk dalam desa.
b.      “Penetration Hard”, yaitu masuknya unsur kebudayaan dari masyarakat satu ke masyarakat lain yang di sertai kekerasan, missal model pakaian yang tidak sesuai dengan adat setempat.
Timbulnya Kebudayaan
A.   Kebudayaan Bisa Timbul dengan Cara:
1.     Discovery: yaitu penemuan suatu yang baru yang terjadi dengan tidak sengaja, dengan cara kebetulan dan tidak direncanakan. Contoh: penemuan obat-obatan.
2.     Invention: yaitu kebudayaan yang tercipta dengan adanya suatu rancangan, dengan melalui proses. Contoh: model pakaian, computer dan lain-lain.
Teori Pluralisme Budaya
Teori pluralism (budaya) diperkenalkan oleh Nathan Glazer dan Daniel.
1.      Proses penanganan pola-pola Etnisitas dan keragaman budaya mempunyai metode yang berbeda satu sama lainnya. Jika proses penanganan tersebut tidak dilakukan secara baik maka kita mempunyai kadar pengetahuan yang kurang tentang etnis antara budaya. Hal ini dapat mempengaruhi sikap kita terhadap karakteristik budaya etnik dan ras yang pada gilirannya memberi peluang bagi terjadinya diskriminasi antar budaya.
2.      Jika kita berhadapan dengan identitas etnik bawaan, sebenarnya kita sedang menghadapi sebuah budaya yang permanen, setiap masyarakat multicultural selalu ada keragaman budaya, artina dalam setiap masyarakat budaya budaya terbentuk dari adanya mozaik budaya.
3.      Dalam masyarakat multicultural harus ada sikap pluralism dan jalan utama menuju pluralism adalah asimilasi antar etnik.
4.      Dalam pluralism, kita akan berhadapan dengan etnogenesis/ rangkaian proses penciptaan perbedaan antar etnis. Berdasarkan perbedaan itu, disitu pihak kita mengadaptasikan satu budaya kedalam kebudayaan lain, namun pihak lain kita melakuka diskriminasi antar etnik.
5.      Kelompok etnik merupakan salah satu unsur penentu identitas masa lalu dari sebuah kelompok, namun ketika kelompok terseut berbeda dalam satu masyarakat multicultural, maka kelompok itu akan bicara dan berbuat tentang masa depan. Caranya? Semua kelompok etnik secara bersama-sama membangun dan menyesuaikan diri (adaptasi) melalui penciptaan cara-cara baru berinteraksi.
6.      Kenyataan menujukkan bahwa ada tiga hambatan yang dialami oleh masyarakat dalam memahami pluralism:
  1. Hanya sedikit proporsi orang yang ingin hidup dalam suatu enklaf yang eksklusif demi mempertahankan ownkind.
  2. Toleransi kita sangat terbatas  terhadap keragaman.
  3. Orang-orang dari beragam ras dan etnik tidak memiliki status social yang seimbang.
Model Pluralism Budaya
Sebagaimana sudah diuraikan pada halaman sebelumnya tentang pluralism dan pluralism budaya, kerap kali konflik terjadi karena setiap kelompok etnik tidak mengakui perbedaan kebudayaan yang ada dalam masyarakat. Akibatnya setiap akan mengajak etniknya pada level superior dan menjadikan etnik lain sebagai inferior.
Model pluralism ini dapat menolong kita melakukan resolusi konflik “misalnya” untuk mengurangi konflik antar etnik individu, kelompok diajak memberikan reaksi tertentu terhadap pengaruh lingkungan social dengan mengadopsi kebudayaan yang baru masuk tersebut. Itulah asimilasi antaretnik. Disamping asimilasi, factor yang membuat kita dapat menyelesaikan konflik antar etnik adalah akomodasi. Dalam proses akomodasi, ada dua etnik/ lebih yang mengalami konflik harus menerima perbedaan budaya, dan perubahan penerimaan itu harus melalui penyatuan penciptaan kepentingan bersama.
 
sumber :http://serbamakalah.blogspot.com/2013/02/pluralisme-dalam-budaya-indonesia.html
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "PENGERTIAN BUDAYA"

Posting Komentar