KEBUDAYAAN KOTA AMBON
MUSIK AMBON
Masyarakat Kota Ambon setiap hari
suka memutar musik dengan keras - keras . Jangan mengharapkan di sana ada lagu
- Lagu barat seperti : Justin Bieber , Lady gaga , Ketty Perry dll , yang ada
di sana hanya ada Lagu - lagu Ambon yang diciptakan Orang - orang Ambon itu
sendiri . Saya saja sampai hafal lagu - lagu Ambon
seperti :
1. Hura - Hura Cincin
2. Enggo Lari
3. Hitam - Hitam kuli Kanari
Selain di rumah penduduk , lagu -
lagu AMbon juga dapat di dengar di rumah -
rumah makan , angkutan umum , Kapal penyebrangan umum dan juga di tempat -
tempat lainnya .
BUDAYA DAN SAGU
Keseluruhan budaya Maluku
terangkum di Museum Siwalima sangat cocok untuk dapat memahami kilas kebudayaan
di sana. Hal
yang menarik dari kehidupan masyarakat Maluku adalah tingginya tingkat
ketergantungan terhadap pohon sagu, perannya sama seperti Kelapa di Pulau Jawa
di mana dari ujung akar sampai ujung daun dapat dimanfaatkan. Namun kontribusi
pohon sagu lebih merasuki kebutuhan primer masyarakat Maluku yaitu kebutuhan
pangan dan papan. Buah sagu diolah menjadi papeda, makanan pokok masyarakat
Maluku, dan bisa diolah menjadi beraneka ragam penganan lain berupa camilan
yang enak dan khas.
Batang pohonnya akan diolah
menjadi furnitur dan kayu untuk rumah, dan daun-daun yang menyerupai sirip daun
kelapa akan dianyam rapat lalu dijemur untuk kemudian menjadi atap rumah. Atap
yang terbuat dari daun sagu ini sangat nyaman, karena secara alami akan
mengatur suhu udara di bawahnya untuk tetap nyaman bagi manusia.
Apabila pohon sagu telah mati,
sesuai dengan musimnya ulat-ulat sagu akan bermunculan, dan ulat-ulat ini pun
ikut disantap menjadi makanan berprotein tinggi. Untung sekali saat kami ke sana tidak sedang musim
ulat sagu sehingga tidak ada kesempatan untuk dipaksa memakannya.
Itulah kilas budaya Ambon yang
sempat tertangkap oleh panca indra saya selama tujuh hari di kota
tersebut. Dan tentu saja kisah Ambon tidak terhenti di sini, simaklah
dinamika sejarah
dan pesona alamnya pada cerita selanjutnya.
A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
HIDUP
Peralatan dan perlengkapan orang orang Ambon
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
Peralatan pada zaman dulu dan
peralatan zaman sekarang
B. SISTEM MATA PENCAHARIAN
Orang-orang Ambon pada umumnya mayoritas
mereka bertani di lading. Dalam hal ini, sekelompok orang membuka sebidang
tanah di hutan, dengan cara menebang pohon – pohon di hutan dan dengan membakar
batang – batangnya serta dahan yang telah kering. Ladang yang dibuka dengan
cara ini hanya diolah dengan tongkat, kemudian ditanami tanpa irigasi kemudian
ditanami kacang-kacangan dan ubi ubian.
Makanan mayoritas orang Ambon adalah sagu,
tapi zaman sekarang beras sudah biasa mereka makan, tetapi belum menggantikan
sagu seluruhnya. Pohon sagu tidak perlu ditanam dan dipelihara karena pohon
sagu telah berkembang dan hidup di pulau pulau Maluku serta di rawa rawa juga
sangat banyak.
Di daerah lereng lereng gunung orang juga menanam kentang walaupun hasilnya
tidak banyak, kebiasaan menanam kentang itu berasal dari orang orang Belanda,
tanaman pengaruh orang Belanda adalah kopi yang banyak tumbuh di Lisaba,
Amahai, dan Manipa.
Banyak penduduk menanam tembakau untuk dipakai sendiri, mereka menanam di
pekarangan rumah, dibawah cucuran atap sehingga kalau turun hujan, air hujan
tersebut langsung menyiram tanaman tembakau tersebut, daun tembakau lebat dan
kuat. Orang membuat tembakau dengan memotong motong halus daun tembakau
tersebut kemudian dijemur di terik mentari supaya kering.
Orang Ambon juga menanam tebu, singkong,
jagung, dan kacang kacangan. Sedangkan buah buahan yang ditanam antara
lain
pisang, mangga, manggis, gandaria, durian, cengkih juga ditanam oleh
orang Ambon. Cengkih sangat mudah perawatannya tetapi harganya
cukup tinggi.
Hasil bumi tersebut bila berlebih akan dijual kepada orang lain, dengan
demikian orang tersebut mendapat upah dari hasil penjualan, serta memperoleh
uang untuk membeli kebutuhan sehari hari, bayar pajak, membiayai sekolah anak
anak mereka serta membeli alat alat pertukangan.
Di samping pertanian, orang Ambon juga memburu
rusa, babi hutan, dan burung kasuari. Mereka menggunakan lembing yang
dilontarkan dengan jebakan dan dengan cara memburu secara langsung menguunakan
panah atau senjata api.
Penduduk di daerah pantai mayoritas mereka adalah nelayan dan menangkap ikan.
Perahu mereka dibuat dengan satu batang kayu dan dilengkapi dengan cadik,
perahu ini dinamakan dengan perahu semah. Perahu yang baik adalah perahu yang
terbuat dari papan dan dibuat oleh orang Ternate,
dinamakan pakatora. Perahu perahu besar untuk berdagang dinamakan jungku atau
orambi.
C. SISTEM KEPERCAYAAN ATAU RELIGI
Pada umumnya penduduk Maluku Tengah beragama Nasrani dan minoritas beragama
Islam, walaupun mereka telah memeluk agama Islam dan Nasrani tapi mereka masih
nampak sisa sisa religi sebelum agama Islam dan Nasrani muncul. Mereka masih
percaya akan adanya roh roh yang harus dihormati dan diberi makan, minum dan
tempat tinggal agar mereka tidak mengganggu bagi orang yang masih hidup di
dunia ini.
Untuk masuk baileu misalnya mereka harus melakukan upacara lebih dahulu untuk
meminta izin kepada roh nenek moyang yang ada di Baileu. Adapun orang yang ikut
dalam upacara tersebut adalah tuan negeri atau sesepuh. Orang yang masuk baileu
harus memakai pakaian hitam serta kalung warna merah yang dikalungkan ke bahu.
Zaman sekarang orang Ambon telah meninggalkan
upacara memanggil roh nenek moyang, kurban kurban yang dipersembahkan kepada
roh nenek moyang serta pemujaan roh nenek moyang.
Orang Ambon mengenal upacara cuci negeri yang
pada umumnya sama dengan upacara bersih desa yang dilakukan orang di pulau
Jawa. Semua penduduk desa harus membersihkan sesuatu dengan cara yang baik dan
benar. Bangunan bangunan yang harus dibersihkan adalah Baileu, rumah rumah
warga dan pekarangan, bila tidak dilakukan dengan benar maka akan ada sangsinya
yaitu mereka akan jatuh sakit. Seluruh warga desa akan terkena wabah penyakit
atau panennya gagal.
Orang Maluku Tengah pada umumnya mengenal upacara pembayaran kain berkat, yang
dilakukan oleh klen penganten laki laki, kepada kepala adat dari desa penganten
perempuan, pembayaran itu berupa kain putih serta minuman keras atau tuak,
kalau hal ini dilupakan keluarga muda ini akan menjadi sakit dan mati.
Di desa desa Ambon yang beragama Islam kita
melihat adanya dua golongan penganut yang disamakan dengan Islam di Jawa
yaitu misalnya abangan atau santri. Di negeri Kailolo mayoritas penduduknya
adalah santri, bulan puasa di beritahukan oleh imam atau disebut saniri negeri.
Demikian pula dengan lebaran haji setelah kepala negeri atau saniri negeri
mengetahuinya, maka imam imam negeri tersebut harus menyampaikan kepada umat
Islam di sana.
SEJARAH DAN BUDAYA HUBUNGAN AMBON
Wilayah ini baik secara kultural dan ras terletak "di
persimpangan jalan" antara Indonesia
dan Melanesia. Sifat budaya paling menonjol
yang diadopsi dari Melanesia adalah kakehan, masyarakat rahasia pria di
Seram, masyarakat hanya seperti di kepulauan Indonesia keseluruhan. Maluku atau
"Spice Islands" awalnya satu-satunya
tempat di mana pala dan cengkeh ditemukan. Sudah dikenal di Roma kuno dan
mungkin lebih awal di Cina, rempah-rempah didambakan menarik pedagang dan
imigran dari Jawa dan pulau-pulau Indonesia
lainnya, serta India,
Arab, dan Eropa. Melalui perkawinan, spektrum yang luas dari jenis fisik
muncul, sering bervariasi secara luas dari desa ke desa, dan budaya Ambon
menjadi amalgam pikiran-menyilaukan sebelumnya, ciri-ciri budaya pribumi dengan
konsep dan kepercayaan Hindu-Jawa, Arab, Portugis, dan asal Belanda . Daerah
Budaya Ambon dapat dibagi menjadi dua subkultur, yaitu budaya ALIFURU dari suku
pedalaman Seram, dan budaya Pasisir dari Ambon-Lease dan membentang pesisir
Seram Barat. ALIFURU adalah bercocok tanam yang berlatih pengayauan sampai
pengamanan oleh Belanda tak lama sebelum Perang
Dunia I.
klan Kebanyakan Ambon di wilayah Pasisir melacak nenek moyang mereka ke daerah
pegunungan Seram, dan budaya ALIFURU membentuk dasar budaya Ambon.
Banyak budaya ALIFURU telah dihancurkan oleh misionaris Kristen bersemangat
dari daerah Pasisir yang tidak bisa merasakan bahwa banyak dari apa yang mereka
diserang sebagai "kafir" di Seram yang sakral untuk diri mereka
sendiri di Ambon-Lease. Hal ini mengakibatkan paradoks bahwa desa-desa Kristen
di Ambon-Lease, dikonversi sekitar 400 tahun sebelumnya, telah dilestarikan
warisan budaya mereka lebih baik daripada desa-desa pegunungan baru saja
dikonversi di Seram, yang kini menemukan dirinya dalam limbo budaya dan dalam
keadaan depresi ekonomi . Sementara di wilayah Pasisir Kristen Protestan dan
Islam mendominasi pandangan dunia dari pengikut masing-masing, kepercayaan
tradisional dan praktek (adat) terus mengatur hubungan sosial di kedua
komunitas agama. Ekspansi yang cepat dari Islam di wilayah ini pada abad kelima
belas terkandung dengan kedatangan Portugis (tahun 1511), yang dikonversi
sebagian penduduk "kafir" ke Katolik Roma selama abad mereka
kekuasaan kolonial. Tahun 1605 Belanda menggantikan mereka, dan tetap di sana sampai 1950. Mereka
berpaling penduduk Kristen Protestan Calvinis dan menjadi melembagakan monopoli
rempah-rempah meskipun perlawanan sengit dari kedua Muslim dan Kristen. Pada
abad kesembilan belas, setelah penurunan perdagangan rempah-rempah, Ambon
Muslim memudar ke latar belakang sementara nasib orang-orang Kristen menjadi
semakin erat dengan Belanda. Seperti terpercaya dan tentara yang setia, mereka
menjadi andalan tentara kolonial Belanda (KNIL). Milik yang terbaik-kelompok
berpendidikan di Hindia Belanda, banyak yang bekerja di pemerintahan kolonial
dan perusahaan swasta di luar tanah air mereka. Pola emigrasi terus dalam
periode pascakemerdekaan. Muslim, sebelumnya dikeluarkan untuk sebagian besar
dari pendidikan, sekarang cepat menyusul dengan Kristen dan bersaing dengan
mereka untuk pekerjaan. Setelah Perang Dunia II, sebagian besar tentara Ambon
tetap setia kepada Belanda dan bertempur dengan mereka melawan kaum nasionalis Indonesia.
Transfer Belanda kedaulatan kepada Indonesia pada tahun 1950 untuk
memimpin deklarasi kemerdekaan Republik Maluku Selatan (RMS), tapi ini gagal.
Khawatir pembalasan dari nasionalis, sekitar 4.000 tentara Ambon dan keluarga
mereka "sementara" ditransfer ke Belanda pada tahun 1951. Karena
keterikatan teguh kepada cita-cita RMS, mereka kembali menjadi mustahil.
Frustrasi yang dihasilkan menyebabkan serangkaian tindakan teroris, termasuk
pembajakan kereta yang spektakuler, pada 1970-an. Selama seluruh periode
pengasingan, kelompok ini telah ditampilkan kecenderungan separatis yang kuat,
menggagalkan segala usaha Belanda untuk mengasimilasi mereka. Hanya baru-baru
ini telah ada beberapa keinginan menuju integrasi fungsional.
19 September 2015 pukul 23.11
IZIN SHARE GAN?
MAU X KARAOKE 8 PRO 2015 KUNJUNGI LINK DIBAWAH INI :
http://comelmuewa.blogspot.com/2015/09/x-karaoke-8-pro-terbaru-2015.html
IZIN SHARE GAN?
MAU DZONE EXTREME KARAOKE 8 PRO 2015 KUNJUNGI LINK DIBAWAH INI :
http://comelmuewa.blogspot.com/2015/09/dzone-xtreme-8-pro-with-serial-number.html
17 Juli 2019 pukul 07.00
I'd like to know how everything is live casino malaysia free myr going with this.
7 Agustus 2019 pukul 08.34
I am undeniably thankful to you for providing us with this invaluable related information.
918kiss malaysia
918kiss free credit
918kiss online
918kiss login
918kiss register
918kiss agent
918kiss app
918kiss kiosk
My spouse and I are easily grateful, quite frankly the documents we needed.
21 Februari 2020 pukul 23.41
Go ketogenic However, this regime is ad hoc. It should not be followed over the long term, under penalty of possible health problems, as it is restrictive and can lead to deficiencies.
https://goketoganic.com/